Baru kali ini aku merasa tidak betah di desa, dirumah sendiri. Mungkin sore ini aku akan berangkat ke terminal lebih awal, biar aku menunggu jam keberangkatan di sana saja. Aku menaruh barang bawaanku di ruang depan.
"Mbak jadi berangkat hari ini ya?" tanya Nana.
"Iya Nana, mbak berangkat hari ini" ucapku menatapnya. "Jangan sedih ya, Nana dirumah yang pinter dan nurut sama Mbah Putri" aku membelai kepalanya.
"Iya mbak" jawab Nana singkat.
Aku kembali pergi ke kamarku untuk mengambil sepatu, setelah semuanya siap aku duduk termenung sambil memangku ransel. Hidupku seperti ada yang kurang, sepi... Seketika bayangan tawa teman-teman muncul di pelupuk mata. Mereka tertawa, kami berpetualang dan saling berjanji. Aku merindukan masa-masa itu... Aku beranjak dari tempat duduk, berjalan keluar rumah. Kaki dan perasaanku menuntun menuju ke rumah Widya, aku akan minta maaf padanya.