Widya sengaja menghalangi Tina supaya tidak melihat Reno merengkuhku, saat itu Reno juga tidak luput dari pukulan. Ketika dia berlari memelukku aku masih mengayunkan kayu itu, beberapa kali lengan dan tubuh Reno aku pukul, tapi dia tetap berusaha memelukku dan membawaku pergi menjauh dari tempat itu.
Aku mengerang dan berontak mencoba melepaskan diri dari pelukan Reno, ia berusaha melepas kayu yang aku genggam erat, sampai Reno membacakan doa ditelingaku dan meniupkannya. Aku mulai melemas, Reno pun berhasil membuang kayu itu, dan membawaku bersembunyi dibalik pohon yang jauh dari posisi Tina.
"Tenang Nimas, kendalikan dirimu" ucap Reno bernada lembut.
Tangisku kemudian pecah, kedua tanganku mencengkeram jaket Reno dengan kuat. Aku kesal... Aku marah... Wajah Tina dan teman-temannya terpampang jelas dipelupuk mataku. Aku benci pada mereka, seakan aku tidak bisa mengampuni perbuatan mereka.
"Errgh!" geramku melepaskan pelukan Reno, aku menatap Reno dengan amarah.