Beberapa orang sampai menoleh ke arah kami dan menanyakan apa yang terjadi pada Dika. Mereka terlihat cemas, namun kami menjawab kalau Dika terjatuh pada saat main di sungai. Sangat tidak mungkin kalau kami menceritakan apa yang terjadi, takutnya nanti kami malah menakuti warga atau yang lebih parah lagi dikira mengada-ada.
Sampai dirumah Widya...
"Ha, kenapa itu kaki Dika?" tanya pakde yang terkejut melihat kami.
"Nanti saja ceritanya pak, Dika butuh obat sekarang"
"Ya sudah ayo cepat masuk" ucap pakde.
Reno memapah Dika sampai keruang tengah, kami semua duduk di atas karpet depan televisi.
" Iya Nimas, aku akan mengambil handuk dan kotak obatnya" sahut Widya.
Sedangkan Reno pelan-pelan membuka ikat kepala yang melilit di kaki Dika, aku merebus sedikit air lalu menyiapkan baskom kecil untuk tempat air kompresnya. Setelah air hangatnya siap, aku meneteskan Betadine kedalam air itu.
"Nimas, apa airnya sudah siap?" tanya Widya yang menyusulku ke dapur.