Ada yang aneh akhir-akhir ini, Mbak Yani yang tadinya menghindariku. Dia seakan-akan mendekatiku terus, berbagai pertanyaan dan kegiatannya dia selalu melibatkan aku. Entah itu bertanya, atau bahkan meminta tolong padaku.
Bukannya aku ingin berpikiran negatif kepadanya, bisa jadi dia ingin merubah sikapnya dan dan ingin perbaikan lagi denganku. Tidak baik juga kan, jika bekerja satu rumah tapi bermusuhan. Aku juga berusaha welcome, namun tetap waspada padanya.
"Nimas kamu bisa bantu aku, tolong masukkan benang ini ke jarum. Mataku benar-benar sedang buram, sedangkan aku harus menjahit kancing baju suster yang terlepas. Besok mau dipakai untuk nganterin Oma ke rumah sakit soalnya" ucap Yani sambil menyodorkan benang putih dan jarum.
"Bisa Mbak"
Aku menaruh dulu setrika yang sedang aku pakai, setelah itu menerima jarum dan benangnya.