Chereads / Cinta seorang Raja / Chapter 63 - Cerita Raja

Chapter 63 - Cerita Raja

Setelah 2 hari libur, Selina kembali ke aktivitas semula, ia pergi ke kampus pagi itu. sebenarnya kuliah Selin siang, tapi karena ada rapat organisasi untuk bahas HUT kampus, jadinya ia jam 8 harus sampai ke kampus.

ia langsung ke ruangan rapat untuk mengikuti rapat yang akan diadakan sebentar lagi.

"selamat pagi teman teman!" seru ketua organisasi itu

"pagi!" jawab mereka serempak

"sesuai jadwal kemarin, hari ini akan diadakan pembahasan kegiatan HUT kampus beserta pembentukan panitia" jelas Irsyad

"dan rencana kegiatan nya sudah sesuai kemarin ya, nanti kita umumkan ke seluruh mahasiswa!" lanjut nya

"dan mari kita bahas dan bentuk soal susunan acara dan panitia acara HUT kampus" tambah nya

Sementara Raja, ia duduk di bangku taman tengah kampus dengan serius sambil jari nya mengetik sesuatu di laptop nya. ya, dia sedang mengerjakan tugasnya karena dia akan presentasi didepan kelas.

"bro?" panggil Rangga yang membuat Raja menoleh

"kenapa?" tanya nya

"tu di Mading ada pengumuman, hari Sabtu mau diadakan HUT kampus" kata Rangga

"terus?" tanya Raja masih fokus dengan laptop nya

"Lo gak mau ikut partisipasi?" terang Rangga

"acara nya apaan emangnya?" tanya Raja santai

"lomba seni" singkat Raja

"gak, males gue" tolak Raja

"ada musikalisasi puisi, nyanyi, tari dance banyak banget deh pokok nya" jelas Rangga

"Aduh, kerjaan gue tuh banyak, ini aja belum kelar" oceh Raja dengan nada sedikit meninggi

"masuk yuk, dosen udah mau masuk nih!" ajak Raja dengan menutup laptopnya

dan Rangga hanya mengikuti nya dari belakang.

Selesai Rapat, Selina berjalan menuju kelas dengan sedikit santai karena waktu Selin masih 15 menit.

"Raja kemana ya? kok aku gak ada lihat dia sama sekali" batin Selin

"hm, mungkin sudah masuk. kalau gak, pasti belum berangkat" pikir Selin langsung mempercepat langkahnya

Selesai kuliah, Raja langsung bergegas ke kantor, karena dari tadi Indra sudah bekali kali menelpon juga mengirim pesan kalau kerjaan dikantor sekarang lagi banyak.

"ndra, ini kerjaan gue?" tanya Raja telah sampai di kantor

"iya" singkat Indra

"banyak banget" dengus Raja kesal

"itu harus cepet dikerjain karena nanti ada meeting sama atasan" jelas Indra

"Oke" singkat Raja langsung mengerjakan kerjaan nya

Diruangan Pak Rama, ada pak Andri yang sedang membicarakan tentang kerja sama perusahaan nya

"Oh Ya Ram, gimana perkembangan produk yang kita luncurkan kemarin?" tanya Pak Andri

"produk yang kemarin, banyak peminatnya Ndri, apalagi di luar negeri. nih, kamu bisa lihat datanya!" jawab Pak Rama sambil menyodorkan berkas ditangan nya

"Alhamdulillah Ram, semoga kedepannya makin bagus dipasaran" jawab pak Andri tersenyum puas

"iya Ndri, aku juga berharap seperti itu" singkat Pak Rama

"Oh, ya Ram, aku kemarin ditempat gym ketemu sama Raja, dia cerita banyak banget" kata pak Andri

"oh, ya? cerita apa dia?" tanya pak Rama penasaran

"katanya selama ini hidupnya gak bahagia ram" lontar pak Andri hati hati

"maksud nya?" timpal pak Rama bingung

"dia... selama ini tertekan Ram karena kejadian dan trauma di masa lalu" jawab pak Andri lirih

Pak Rama melamun seperti memikirkan sesuatu dan hanya menghadap ke depan.

"dia juga tanya soal mama nya" lanjut nya lagi

"trus kamu jawab apa?" tanya Pak Rama semakin penasaran

"aku jawab kalau aku gak tau" ucap Pak Andri

"dia juga bilang ke aku, kalau dia pengen banget diperhatiin sama seperti anak pada umumnya Ram" sambung pak Andri

"Ndri, aku gak tau soal itu" ucap pak Rama lirih

"masukan aku Ram, sesibuk apapun kamu, kamu harus perhatian sama Raja Ram, karena dia yang paling tertekan." saran pak Andri

"kalau aku amati, dia tertawa, kelihatan bahagia, sering main di luar itu kalau menurut aku dia hanya menyembunyikan luka nya agar dia tidak terlalu ingat dan agar orang lain tidak tau kalau sebenarnya dia hancur" terang pak Andri

Pak Rama hanya diam mematung memikirkan omongan pak Andri tadi.

"dan mungkin selama ini dia Hura Hura, sering buat masalah, sering keluar malam, pesta gak jelas. ya itulah sebabnya Ram" terang nya lagi

"Ndri, kenapa kamu baru bilang sekarang?" tanya balik pak Rama sedikit meninggi