Sinar matahari kini mulai muncul,disebuah kamar terbaring gadis dengan rambut pirang panjangnya.
Sinarnya memasuki kamar,membuat sang pemilik terusik,menggeliat dan terbangun.
Rose melangkahkan kakinya menuju kamar mandi seperti biasa dan kini ia akan sarapan bersama ayah dan kakaknya.
Gaun biru muda dengan paduan gaya rambut diikat 1 tinggi dan poni menutupi kening,membuat gadis 14 tahun itu tampak imut.
Dan riasan wajah natural dan aksesoris kalung dan anting anting sederhana,melangkah keluar rose disambut oleh anna.
Kembali di kejutkan dengan penampilan rose,Anna harus siap jantungnya agar tidak jantungan.
Berjalan bersama menuju ruang makan,yang kini sudah di tempati 2 pria berbeda usia.
"Selamat pagi ayah ,kakak"ucap rose
Mendengar suara itu keduanya menoleh ke pintu,dan mereka terkejut melihat seorang gadis dengan penampilan sederhana namun sangat anggun.
"Ayah,kakak!!"panggil rose sekali lagi sedikit jengkel di abaikan, tersadar dari lamunannya menatap ke arah rose.
"Putri Rosella?"tanya raja
"Wah,ayah kau sangat kejam padahal yang terbentur aku tapi kenapa sekarang ayah seperti tidak mengenali anak mu yang cantik ini"ucap rose pura pura marah.
"Maaf rose,kau sangatlah berbeda"ucap raja
"Ya ya ya mari makan,aku sangat lapar"ajak rose
Mereka makan bersama walapun 2 orang lainnya sedikit em entahlah dengan sikap putri rose yang berbeda.
Dia sekarang tampak ramah dan lebih baik,dari sifatnya dahulu.
"Oh aku sudah selesai"ucap rose
Dan yang lainnya masih makan membuat mereka sedikit kaget,cepat sekali makan putri rose 'batin mereka
Rose keluar dari ruang makan,dan mengajak Anna mengelilingi istana,sampai di ruangan yang cukup besar dan di dalamnya terdapat aneka alat musik.
Rose mengambil sebuah suling,dan membawanya keluar, mengelilingi tempat lain.
Tring tring tring
Dentingan pedang saling beradu membuat rose penasaran,dan pergi menuju asal suara.
Dua pemuda yang satu kakak nya dan satu lagi putra jendral yang berbakat dan menjadi seorang jendral muda di usia 18 tahun.
Dia jendral Mike yang kini berusia 25 tahun.melihat pergerakan keduanya membuat rose sedikit jengah permainan pedang mereka terlalu banyak celah.
Geram,mengambil sebuah busur disampingnya dan mengarahkan ke kedua orang itu.
Dan wush anak panah melesat,anna terkejut pasalnya dia belum pernah melihat putri berlatih senjata selama ini.
Keduanya berhenti dan menoleh ke arah asal anak panah,dan dilihatnya gadis dengan senyum lebar tak berdosa.
"Hehehe maaf,aku jengah dengan permainan pedang kalian"ucap jujur rose
"Ck kau mengganggu saja rose, memang kau bisa?"tanya William
"Kau meremehkan ku kak,apasih yang tidak bisa rose lakukan"ucap sombong rose
"Yah kalau kau memang bisa buktikan"tantang William
"Ok, jendral Mike mari"ajak rose membuat ketiga orang terpaku terutama William yang awalnya hanya bermain main saja.
"Oh,rose kakak cuma bercanda"
"Tapi aku tidak, jendral Mike cepatlah jangan ragu untuk menyerang dan jangan menolak tantangan ini atau kau mau disebut pengecut"ucap rose
"Baik putri"ucap Mike dengan pasrah
Rose memilih pedang sederhana dan ringan, permainan di mulai.
Trang Trang Trang whus
Pedang Jendral terlempar dan lengannya tergores,sedangkan rose aman aman saja malah pedangnya tepat di depan Mike.
"Ah jendral maaf,tadinya aku hanya ingin membuang pedangmu saja tetapi malah melukai mu"ucap rose menyesal
"Tidak apa putri"ucap jendral Mike
"Anna ambilkan obat,air hangat dan kain bersih"perintah rose
Segera anna pergi,sementara William masih terperangah melihat permainan pedang rose.
"Sejak kapan kau bisa bermain pedang?"tanya William
"Sejak melihat kakak dan Jendral bermain pedang"ucap rose santai dan membuat 2 orang itu tambah terkejut dengan ekspresi yang tampak konyol.
Bagaimana tidak,hanya dengan melihat rose langsung bisa.ah memang gelar jenius nya tidak salah,di kehidupan dulu rose sudah diajarkan bertarung tapi dengan pedang hanya melihat saja dan belum mempraktekkan nya.
Anna kembali membawa hal hal yang diminta rose,dengan telaten rose membersihkan luka,mengolesi dengan obat dan membalut dengan kain bersih.
"Jendral,jangan lupa diganti kainnya setiap hari dan di olesi obat agar cepat sembuh"saran rose.
"Kak,aku pergi dulu"lanjutnya
Dengan menggandeng tangan Anna keluar dari tempat pelatihan,dan yang di gandeng amat terkejut ingin melepaskan namun ini membuat hatinya hangat.
Berkeliling kembali,di sebuah taman tepat di kediaman raja sebuah pohon apel yang lebat dengan buah apel merah yang menggiurkan.
"Anna aku mau apel itu"ucap rose menunjuk kearah buah apel di atas pohon.
"Kalau begitu tunggu putri"ucap Anna dan pergi mencari penjaga kebun untuk memetikan apel.
Tapi bukan rose namanya kalau harus menunggu,dengan kilat ia memanjt pohon dan mengambil buah apel.
Ingin turun tapi diatas pohon sangat nyaman, duduk di cabang yang kuat dan beberapa apel ditangannya.
Tak lama rombongan raja dan para pejabat lewat,rose melihatnya dan.
"Ayah!!!"panggil rose sedangkan yang di panggil hanya dapat mencari cari dari mana asal suaranya.
"Diatas sini ayah!"ucap rose dan serempak para rombongan menengok ke atas.tekejut bukan main putri duduk di atas pohon dengan beberapa apel ditangannya.
"Putri sedang apa kau disana,cepat turun"ucap raja
"Huh ayah disini sangat menyenangkan, ayah mau apel?"tanya rose
"Ah apa kalian mau"lanjutnya
Mereka mengeleng,dan raja yah sedikit takut kalau kalau putrinya jatuh dan terluka.
"rose cepat turun!"perintah raja
"Yah ayah,baiklah aku turun"dan bruk rose terjatuh.
"Hiks hiks Hua"tangis rose yang membuat raja amat khawatir
"Apa yang sakit?"tanya raja dan rose menggeleng.
"Lalu?"
"Apel ku hancur Hua"ucap rose membuat semua orang menahan tawa termasuk raja
"Ya nanti ayah ganti ok"
"Ah tidak usah"
"Lalu kenapa menangis?"
"Ck hanya saja dari pada hancur aku duduki mending aku makan kan enak"ucap rose
"Ah aku akan kembali ke kediaman ku saja,dah ayah"lanjutnya dan berlari menuju ke kediaman nya
Membuat para pejabat dan raja terperangah melihat nya tadi menangis sekarang sudah berlari kegirangan.
Sedangkan orang nya kini sudah berada di kediaman dengan beberapa kue dari dapur yang ia ambil setelah dari taman.
"Seperti nya ada yang terlupakan tapi apa?"dengan berfikir "aiyo Anna,sudahlah dia juga akan kemari"lanjutnya.
Tak ambil pusing rose,melanjutkan memakan kuenya.
"Enak,tapi lebih enak kue brownies ah besok aku akan membuat nya."ucap rose.