Kalau biasanya aku memesan ojek online dari tempat Ferdy, karena akan ke Kuningan memenuhi permintaan si calon yang lagi kangen, aku naik taksi yang berderet di samping lobby menunggu penumpang. Security membantuku melambai, memanggil taksi yang berada di urutan terdepan. Arion bisa menceramahiku jika tahu aku naik ojol ke kantornya. Jadi untuk menghindari hal-hal yang berujung perdebatan, ada baiknya aku mengalah. Baru saja aku duduk di kursi penumpang bagian belakang, ponselku berdering. Siapa lagi kalau bukan pria yang berada di Kuningan sana.
"Sudah di mana?" tanyanya begitu aku menggeser tanda hijau di layar. Suaranya kok ya terdengar tidak sabaran sekali. Segitu kangennyakah ia padaku? Kok aku merasa biasa-biasa saya ya? Tidak juga sih, jujur aku juga kangen padanya.