Dari semalam aku tidak bisa tidur nyenyak karena memikirkan Sandri. Mana ponselnya tidak bisa dihubungi. Beberapa kali aku coba, hasilnya sama. Sandri tidak bisa dihubungi. Aku berasumsi ia mematikan ponsel karena tidak mau terganggu agar besok benar-benar ia fokus untuk menyiapkan makan malam sesuai permintaan Opa. Aku yakin ia bisa mengatasinya, tetapi tetap saja aku cemas. Ingin sekali aku membantunya namun, aku sadar Sandri pasti menolak. Wanita yang sangat kukasihi itu tipe wanita yang paling tidak suka merepotkan orang lain juga menerima bantuan selagi ia masih bisa mengerjakannya. Jangankan menerima bantuan, dijemput saja kadang perlu adu argumen dulu. Karena di tempat tidur aku hanya sibuk membalikkan badan, akhirnya kuputuskan bangun dan membereskan kerjaan. Setelah jarum jam menunjukkan pukul dua dinihari, barulah mataku terasa berat.