Malam itu, di ruang tengah, Kak Dani memberondongku dengan bermacam pertanyaan. Sesekali volume suaranya meninggi saat aku menegaskan jika Arion punya tujuan yang baik. Apakah mengajak diriku menjadi kekasihnya bisa disebut tujuan yang baik? Hanya tersisa kami berdua yang belum tidur. Baru juga berubah status beberapa jam yang lalu, sudah diinterogasi seperti ini. Kak Dani yang biasanya kalem saja melihatku atau seakan tidak peduli dengan apa yang aku lalukan, malam ini berubah sangat protektif. Mungkin juga kelihatannya saja dia nggak peduli tetapi selalu memantauku dalam diam. Atau bisa juga karena yakin apa yang aku lakukan selama ini tak ada yang aneh, jadi membiarkanku. Namun, malam ini sikapnya sangat jauh berbeda.