Chereads / ILY PARIS / Chapter 4 - I LOVE YOU PARIS

Chapter 4 - I LOVE YOU PARIS

Tiba dibandara, Auliya langsung memeluk Rein erat sebagai salam perpisahan mereka. Gadis keturunan Indonesia itu mengenakan dress selutut dan flat shoes yang nyaman dikaki.

Auliya mengurai pelukannya, "Sampai bertemu lagi Rein." pamitnya tersenyum manis.

"Jangan lupa untuk selalu mengabariku." balas Rein melambaikan tangan.

Auliya mengangguk sebagai jawabannya.

Dengan semangat, Auliya menarik kopernya, bergegas masuk ke dalam bandara untuk chek'in tiket setelah itu pergi terbang tinggi ke suatu Negara Mode bergemilang cahaya di waktu malam, Paris.

Auliya masuk kedalam bandara, kemudian menghampiri papan keberangkatan. Matanya sesekali melirik kearah papan elektronik di bandara, menyamakan tiket ditangannya dengan jam keberangkatan di papan. Suara petugas menginformasikan keberangkatan pesawat ke Perancis, Paris.

Para penumpang berhamburan masuk pesawat dengan santai, disambut oleh para pramugari dan pramugara. Begitu juga Auliya, ia tak lagi memnarik koper bawaannya hanya satu slimbag peace yang disandangnya.

Perjalanan yang ditempuh menuju Negara Prancis dari New York City sekitar enam jam lima puluh menit. Didalam pesawat setelah lepas landas Auliya tak henti-hentinya selfie. Ia memposisikan tangan kirinya di bawah jendela, jari lentiknya mengelus pelan jendela pesawat dan...

Cekrik

Auliya tersenyum tipis ketika melihat foto hasil jepretan-nya, ia menguploadnya di Instagram dan memberikan caption tiga bahasa sekaligus, yaitu bahasa Indonesia, Inggris dan Prancis. Jari-jemarinya bergerak lincah diatas papan keyboard.

"Setiap orang itu bisa terbang dengan mudah, lewat sebuah pesawat✈️. But not with your'e dream😴, votre rêve doit être réalisé avec persévérance et même sacrifice. Alors ne vous plaignez jamais d'un nouveau procès sous vos yeux"🥰

Lima menit baru mengunggah nya, foto beserta caption. Ponsel Auliya langsung dibanjiri 245.689.000 likes dan 30.000 komentar dari para penggemarnya.

Auliya sempat mendesah pelan, kejadian sepuluh tahun lalu masih membekas dimemori-nya. Ia menyibukkan diri menjadi seorang penggila travelling sekaligus selebgram, Daddy-nya tak merasa keberatan asalkan putri semata wayangnya bahagia. Auliya lebih memilih memejamkan matanya, karena perjalanan ke Paris masih panjang.

***

Ladies and gentlemen, as we start our descent, please make sure your seat backs and tray tables are in their full upright position. Dan pastikan seat belt anda terkait dengan baik dan seluruh barang bawaan tersimpan dibawah kursi di depan anda, atau di penyimpanan atas. Thank you.

Suara seorang pramugari yang menginformasikan bahwa pesawat akan mendarat di kota Paris memekik telinga para penumpang.

Sore ini pemandangannya sangat indah. Auliya menatap kearah luar kaca jendela pesawat, tak lupa mengabadikan moment langka ini menikmati senja didalam pesawat. Kali pertamanya Auliya tiba di Negara Mode yang disuguhkan dengan pemandangan sangat unik.

PARIS I AM COMING

batin Auliya bersorak gembira.

On behalf of The Airlines and the entire crew, I'd like to thank you for joining us on this trip. Kami berharap bisa berjumpa dengan anda lagi dalam penerbangan dan kesempatan yang akan datang. Have a nice day!

Pesawat telah mendarat dengan sempurna di bandara. Lagi-lagi suara pramugari menyapa Indra pendengaran sebagai bentuk salam perpisahan untuk kami semua.

Setelah menempuh perjalanan panjang, Auliya baru saja turun dari pesawat yang di tumpanginya. Menghirup udara lepas dan merentangkan kedua tangan dan berujar cukup keras.

"I am coming!!!"

Auliya keluar dari bandara, sebuah mobil Jeep beserta seorang supir pribadi telah menunggu kedatangannya. Gadis itu langsung masuk ke dalam mobil.

Beberapa menit kemudian di dalam mobil, "Oh My God, it's so beautiful." pujinya saat melihat menara Eiffel terpampang jelas didepan matanya dengan jarak dekat.

"Excuse me, can you speak english?" tanya Auliya pada supir muda berwajah Korea yang sedang mengemudi disebelahnya.

Supir itu hanya terdiam dan masih fokus mengemudi mobil nya dalam perjalanan menuju apartemen, Auliya tak henti-hentinya menatap kagum jalanan yang dilewatinya.

Setibanya di pelataran apartemen yang telah disediakan Mr. James. Auliya membuka pintu mobil lalu turun menatap bangunan menjulang tinggi, tangannya hendak bergerak menutup pintu mobil namun suara sang supir menghentikan nya.

"I'll pick you up tomorrow for the first day's photo shoot. Jadi istirahatlah, nona." kata supir itu dingin.

Gadis keturunan Indonesia itu menutup pintu mobil dan mobil Jeep melaju meninggalkan pelataran apartemen.

"Aku kira, dia tidak bisa bahasa Inggris." gumam gadis itu memasuki apartemen-nya.

Didalam apartemen, Auliya merebahkan dirinya diatas kasur empuk menatap langit-langit kamarnya bernuansa kuning gading itu.

"Hari yang melelahkan." keluhnya.

"Aku rasa mandi bisa menyegarkan badan." kata Auliya beranjak menuju kamar mandi.

Lima belas menit telah berlalu, Auliya telah keluar dari kamar mandi dengan penampilan santai juga wajahnya yang segar. Ia mulai merebahkan tubuhnya kembali diatas kasur dan bermain ponselnya.

Rein 💕🐌🇰🇷

Aku udah sampai di Paris. Bagaimana denganmu disana?

Begitulah isi pesan ditujukan untuk Rain yang akan kembali ke Korea besok.

Send

Sepuluh menit telah berlalu namun pesan Rain tak kunjung dibalas.

"Mungkin dia sibuk?" gumamnya.

Auliya yang merasa kecapean akhirnya memilih tidur.