Putra bersemangat menuruni anak tangga, dia segera duduk di ruang tengah dan menyalakan televisi, pura-pura melihat acara yang ada.
Tidak lama kemudian Naya masuk ke dalam rumah setelah salah seorang pelayan membukakan pintu untuknya. Naya terhenyak melihat Putra masih menonton televisi. Dia lalu mendekati Putra dengan wajah lelahnya.
"Kamu belum tidur?"
"Ah, kamu sudah pulang? Aku pikir kamu akan pulang larut malam. Kebetulan aku belum mengantuk." Putra pura-pura terkejut melihat kedatangan Naya.
Naya kemudian beringsut duduk di samping Putra dan menyandarkan kepalanya di bahu Putra. Membuat Putra reflek membusungkan dada agar Naya nyaman bersandar padanya.
"Kamu sudah makan?"
"Sudah. Apa kamu masih lapar? Ingin makan?"
"Tidak. Aku tidak nafsu makan."
"Hmm,"
"Izinkan aku meminjam bahumu sebentar."
"Tentu."