Chereads / Keajaiban untuk Hati / Chapter 119 - Pagi yang Hangat

Chapter 119 - Pagi yang Hangat

Aku melirik jarum jam yang menunjukkan pukul 6 AM. Masih ada waktu untuk membasahi kaki dengan ombak pagi yang menyapu bibir pantai.

"Ara, where are you going?", tanya Ryan yang tengah bersama Hanan.

Aku hanya mengarahkan tangan ke arah pantai. Dia memainkan alis dan menggerakkan kepala ke arah pantai.

Kami bertiga menelusuri pantai untuk jalan pagi sekaligus membantu Hanan latihan berjalan.

"Kata nenek, embun pagi bagus untuk tulang", ucapku yang mendapat persetujuan Ryan.

Tanpa aba-aba, Ryan melepaskan sandal Hanan tanpa persetujuannya. Tapi, Hanan tidak banyak membantah dan menuruti permintaan sahabatnya itu.

Ryan membantu Hanan berjalan perlahan menuju bibir pantai, kemudian aku menarik tongkat dari tangan Hanan sebelum akhirnya menonton adegan romantis sepasang sahabat dunia wal akhirah itu.

Ryan meraih tangan Hanan dari jarak sekitar 50 cm. Ryan berjalan mundur perlahan, dan Hanan mengikuti langkahnya tanpa bantahan.

Aku hanya perlu duduk manis dan menonton karena Ryan lebih baik dariku dalam menangani seorang pasien. Dan, tentu saja lebih tulus dariku ketika itu berkaitan dengan Hanan.

Perkembangannya lebih baik dari kemarin. Proses pemulihan mungkin akan lebih cepat dari perkiraan. Aku merasa senang karena kondisi kesehatannya mulai membaik.

Aku lebih senang karena dapat mengakhiri pertanggungjawaban yang penuh beban ini sesegera mungkin. Lalu, dapat secepatnya melepaskan diri dari semua kekacauan ini.

Setelah berlatih selama 20 menit, aku meminta Ryan untuk menyudahi latihan karena Hanan mulai terlihat kelelahan.

Sebelum kembali ke villa, kami melakukan proses rileksasi dengan cara duduk di atas pasir pantai yang masih basah oleh hantaman ombak.

Meluruskan kaki ke arah laut, membiarkan embun pagi menyerap melalui pori-pori kulit. Anehnya, mereka mendadak berubah menjadi anak manis yang menuruti perkataanku.

Duduk menghadap laut dalam diam yang panjang tanpa sepatah katapun. Dalam diam kita dapat berkomunikasi dengan alam dan memahami bahasa semesta.

Keadaan seperti ini lebih baik dari dugaanku. Sebelumnya aku sempat berpikir, suasana pagiku yang hangat akan berantakan karena kehadiran Hanan. Tapi, semua akan baik-baik saja jika Ryan ada di sana.