Chereads / Keajaiban untuk Hati / Chapter 115 - A Super-Star was A Trainee

Chapter 115 - A Super-Star was A Trainee

Suasana menjadi bertambah hangat dengan tawa yang membahagiakan. Meski berada jauh dari keluarga, aku ikut merasakan kehangatan yang sama.

Semakin besar perasaan itu hadir, hal itu mengindikasikan semakin jauh keterlibatan seseorang dengan lingkungan yang menghadirkan perasaan tersebut.

Usai makan malam, Uncle Mikail bangkit untuk membereskan piring-piring. Tapi Harraz langgung mencegahnya.

"Yang ini Harraz boleh buat", ucapnya menawarkan diri untuk mencuci piring.

"A Super-Star washes the dishes, it's amazing", ucap Bella yang mengundang tawa semua orang.

Semua melirik tidak yakin padanya, tapi dia meyakinkan mereka dengan bersiap membawa piring kotor ke dapur.

"I was a trainee without financial support from my great family", ucapnya yang terdengar seperti sindirin.

"Ok, enough with those old songs. Then, you can start working", ucap Uncle Mikail yang merasa tersindir.

"Saya pun boleh tolong", kata Ryan.

Aku menarik lengan Ryan yang baru saja bangkit untuk menolong Harraz kembali ke posisi semula. Ryan menurut tanpa bantahan.

"Good boy", bisikku sambil menepuk pelan pundaknya.

Hal itu langsung membuatnya memalingkan wajah ke arahku dan menunjukkan ekspresi melongo. Aku tersenyum untuk menenangkan Ryan sebelum berniat membalas perlakuan burukku.

Tiba-tiba senyuman di wajahku menghilang dengan sendirinya setelah menyadari perubahan ekspresi Anne. Ketika melihatnya, aku kembali teringat kejadian sebelumnya; dimana Ryan bahkan tidak peduli tentang ketiadaanku ketika bersama Anne.

Mungkin Anne mengalihkan seluruh perhatian dan waktunya, hingga melupakan aku yang juga membutuhkan perhatiannya.

"Tak apa, malam ni saya boleh buat sendiri. Esok pula giliran dr. Ryan atau Along yang kena basuh pingan", ucap Harraz.