Aku meninggalkan mereka dan beralih ke dapur untuk berburu makanan. Hanya ada nasi putih yang tersisa, tapi tidak lagi hangat karena dibiarkan di bawah tudung saji.
Aku memutuskan untuk membuat nasi goreng dan telur dadar.
Menu sederhana yang tidak membutuhkan waktu untuk memasaknya. Aku butuh sesuatu yang cepat saji sehingga dapat segera menghilangkan rasa lapar yang menyerang.
"Nak juga, saya pun belum lunch", ucap Harraz yang sudah siap dengan sendok dan garpu di tangannya.
Tanpa aba-aba, dia menarik piring makananku lebih dekat dengannya usai meletakkan dua gelas minuman di atas meja. Menurutnya, ini disebut berbagi.
Dia menyiapkan dua minuman, sebagai kompensasinya aku harus berbagi makanan.
Dia mulai semena-mena dan mulai berani mengusik batas toleransiku yang biasanya hanya bisa dilewati oleh Ryan.
Seharusnya perbuatannya dapat diartikan sebagai ketidaksopanan, tapi tindakannya tidak sepenuhnya salah. Hanya saja aku tidak suka makan sepiring dengan orang lain, setidaknya ambil piring lain.
"Harraazz…", tegurku kesal.
"Saya pun lapar, tak salah kan share makanan dekat orang yang tengah lapar ?", ucapnya yang terus mendaratkan sendok dan garpunya ke dalam piring.
Aku tidak lagi mengomelinya karena semakin banyak mengomel semakin aku kelaparan. Harraz mengingatku pada mereka yang sering menyerbu bekalku, sampai aku tidak pernah membawa bekal lagi.
Bukan tidak ingin berbagi, aku hanya merasa tidak nyaman makan dengan cara seperti itu.
Dia sama seperti mereka yang melintasi privasi dan ketidaknyamananku. Mereka melakukan itu untuk membuatku melebur secara natural dan belajar sesuatu yang disebut "menghilangkan batas dan jarak".
Mereka membuat aku melakukan hal gila bersama. Mereka tidak sepenuhnya berhasil karena adakalanya aku tetap memberi garis batas yang tidak boleh dilewati oleh siapapun.
Tapi saat bersama Harraz, tanpa sadar aku melakukan hal yang lebih gila. Apa ini yang disebut sahabat jiwa, seperti halnya hubungan Ryan dan Hanan?
Aku bingung karena merasa nyaman berada di dekatnya. Padahal dia adalah orang yang baru beberapa kali aku jumpai. Semua terasa baru dan di luar kebiasaan, kenyamanan tidak seharusnya terjadi secepat ini.