Beberapa orang telah meninggalkan villa. Diam-diam aku kembali ke dalam villa tanpa disadari oleh siapapun. Lalu menghampiri Aunty Meera yang berniat menyerahkan daftar belanjaan pada penjaga villa sebelum menyusul yang lain.
Aku meminta daftar keperluan dapur yang harus dibeli sebelum daftar tersebut diterima oleh penjaga villa yang berasal Thailand, Mr. Song.
Ia tidak langsung menyetujui permintaanku dengan dalih aku tidak terbiasa dengan jalan di Phuket. Aku berusaha meyakinkannya supaya mengizinkanku menggantikan tugas Mr. Song.
Tidak ada cara lain untuk menghindari keramaian itu, selain tidak bergabung dengan mereka. Belanja adalah alasan terbaik dan satu-satunya cara yang ada untuk melarikan diri.
Pada akhirnya, Aunty Meera menyerah juga terhadap bujukanku.
"Harraz, tolong temankan Ara belanja bahan dapur boleh ?", tanyanya ketika melihat Harraz yang baru turun dari kamar.
"Ara bisa pergi sendiri, tempatnya juga gak jauh dari sini", ucapku.
"Ok boleh, Harraz boleh temankan", jawabnya yang langsung mengambil kunci mobil.
Setelah itu, ibunya langsung menyusul mereka yang belum berjalan terlalu jauh. Bayangan mereka masih terlihat karena restoran yang dituju hanya berjarak sekitar 20 meter dari villa.