Chereads / Keajaiban untuk Hati / Chapter 97 - Perspektif tentang Hidup

Chapter 97 - Perspektif tentang Hidup

Setelah puas mengganggu Ryan, aku beralih ke restoran menggusik Tante Lusi. Mengganggu orang lain dapat menjadi alternatif untuk mengusir kebosanan yang melanda.

Tante Lusi menghampiriku ketika menyadari kedatanganku. Belum apa-apa aku langsung mengeluhkan tentang kebosanan yang tidak tertahankan ini.

Ia hanya tersenyum mendengar keluhanku, lalu memintaku menunggu di dalam ruangannya.

Tidak lama ia kembali ke ruangannya dengan membawa segelas ice cream tiramisu yang merupakan ice cream favoritku.

"Hidup itu membosankan, ya kan?", ucapku lalu menyendoki ice cream.

"It's depend on you, tergantung bagaimana kita menyikapinya" ucapnya.

Benar. Semua tergantung pada cara manusia menyikapinya. Hal baik dan buruk itu sangat relatif, tergantung dari sudut pandang manusia.

Semua akan menjadi baik jika manusia dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari berbagai kejadian, begitu juga sebaliknya.

Banyak hal baik berubah menjadi buruk karena manusia hanya mengeluh tanpa melakukan perbaikan atau usaha apapun.

Jika semua peristiwa tergantung pada persepsi manusia, bagaimana aku harus mengendalikan pirasat buruk dan perasaan tidak nyaman yang sesekali mengusikku.

Apa aku harus tetap berpikir positif saat tidak ada satupun kebaikan yang terlihat di ujung jalan itu.

Aku tidak punya jawaban spesifik untuk semua keraguan yang menyiksa ini. Terkadang aku berpikir untuk menyudahinya seperti biasa, melarikan diri dari semua hal yang mungkin akan menyakitiku nanti.