Aku merenungkan kembali perkataan Ryan, "If I give you a reason to stay, If I ask you to, will you stay ?".
Seharusnya aku bisa menjawab pertanyaan itu, tapi malah terdiam tanpa alasan.
Seharusnya aku sedikit lebih bijak dan tidak menyakiti hatinya.
Suara ketukan dari balik pintu, membuat aku setengah berlari.
Ironisnya, aku tidak menemukan siapapun di baliknya.
Kemudian, aku tersenyum mendapati sebuah nampan putih; di atasnya terdapat mug tosca berisi hot chocolate terletak di lantai dan sebuah note, "MAAF".