Chereads / tak seindah yang diharapkan / Chapter 31 - TIGAPULUHSATU

Chapter 31 - TIGAPULUHSATU

saat Citra berada diruang tamu undangan khusus.

"apa bener itu kha Revan mengapa dia disini apa aku gak salah liat apa yang Kaka maksud dia itu kha Revan"

"Citra kamu ngomong apa aku gak bisa dengar karna disini berisik sekali"ucap ikhsan teman lukis Citra yang tinggal di solo

"ekhh engga ada ko..owhh ya ikhsan kamu kenal siapa dia" tunjuk Sisil pada revan yang berada didepan setelah memberi pengumuman

"apa kamu gak dengerin yang dia umumin tadi"

"memang nya dia umumin apa??aku gak denger soal nya tadi aku lagi mikirin sesuatu jadi gak denger dechh"

"dia tuh pelukis yang terkenal hampir 2tahun ini dia juga punya banyak galeri dimana mana disetiap pembukaan galerinya dia selalu menunjukan lukisan pertamanya yang judul nya 'hadir dalam mimpiku' dan juga dia selalu ngadain perlombaan lukisan setelah pembukaan galeri nya dia itu tuan Revan"

"apa Revan dia nama nya Revan"

"iya kamu kenapa kaya kaget banget denger nama nya"

"engga engga kenapa napa ko apa syarat-syarat untuk ikut lomba nya terus kapan lomba nya diadakan"

"ekhh klo soal itu aku juga gak tau heheheh" ucap ikhsan karna saat membahas tentang perlombaan ia sedang sibuk dengan hp nya

"owhh yaudah klo gitu aku langsung tanya aja dechh sama tuan Revan nya gak papa kan sepertinya dia orang baik"

"dia memang orang baik silakan aja kamu tanya dia"

"oke aku kesana dulu ya nie aku titip minuman aku tolong kamu taroin ya"

"ko kasih ke aku sih cit"

"aku nitip kamu taroin heheheh" Citra pun berjalan menghampiri Revan

"permisi tuan apa saya bisa bicara sebentar dengan tuan"

"owhh bisa ko ayo kita bicara disebelah sana saja..permisi dulu ya saya ada urusan sebentar"revan

"iya silakan tuan Revan"ucap para tamu

"syukurlah ada kamu jadi saya bisa duduk istirahat sebentar"

"apa saya mengganggu anda istirahat tuan"

"gak usah terlalu formal kita hanya berdua disini..kamu mau bicara apa sama saya tadi"

"hemm gini tuan saya mau tanya tentang lomba nya"

"gak usah panggil saya tuan panggil aja Revan"

"owhh baik tuan Revan ekhh maaf maksud saya kha Revan"

"gitu kan lebih enak didengar nya kalo kamu siapa nama nya"

"owhh aku Citra kha"

"Citra tadi kamu tanya tentang lomba ya apa kamu mau ikutan lomba nya"

"iya kha aku ingin ikut apa ada syarat tertentu"

"gak ada ko perlombaan nya seperti perlombaan pada biasa nya hanya saja tempat nya yang berbeda bukan disini"

"dimana kha tempat lomba nya"

"diparis saat hari Natal"

"apa Paris kha kenapa jauh sekali"

"ya karna aku tinggal disana aku cuma ingin mengadakan nya digaleri pertama ku setiap perlombaan yang aku adakan memang selalu disana"

"owhh begitu ya kha apa aku boleh tanya lagi"

"boleh silakan tanya saja yang ingin kamu tanyakan"

"apa Kaka gak kenal aku"

"sebelum ini sihh aku gak kenal kamu kenapa memang nya apa sebelum nya kita pernah kenal"

"akhh tidak kha aku hanya merasa Kaka seperti orang yang aku kenal 3 tahun lalu"

"apa benar seperti itu apa yang mirip dari ku dengan nya"

"semua nya kha wajah Kaka pun sama hanya saja Kaka gak kenal dengan aku"

"apa semirip itu wajah ku dengan nya berarti mukaku pasaran juga ya"

"hahahaha engga juga ko kha mungkin aku yang terlalu merasa Kaka mirip dengan nya"

"walaupun kamu tertawa seperti tadi tapi dimata kamu ada kesedihan ada apa memang nya cerita saja aku akan menjadi pendengar yang setia ko"

"ini sihh bukan tentang aku tapi tentang Kaka ku"

"Kaka MU kenapa dengan nya"

"apa Kaka pernah dengar nama Tasya"

"tidak" jawab Revan sambil menggelengkan kepalanya"kenapa ko kamu malah sedih sihh ayo lahh ceritakan saja tentang Kaka MU itu"

"kaka ku dulu pernah punya pacar dan pacar itu adalah pacar pertamanya namun setelah kecelakaan dia koma selama 3bulan Kaka ku selalu kerumah sakit setiap hari mengajak dia mengobrol walaupun gak pernah dijawab tapi Kaka ku gak peduli kaka cuma berharap dia bisa mendengarnya dan bangun dari koma nya tapi saat Kaka kerumah sakit lagi dia sudah tak ada entah pergi kemana tanpa kabar sama sekali sampai sekarang Kaka gak pernah mau buka hati nya untuk orang lain bahkan walaupun udah ditinggal 3 tahun lama nya Kaka masih berharap dia akan kembali walaupun entah sampai kapan dia harus menunggu"

"apa menurut Kaka mu dia sangat berarti baginya sampai nunggu hingga 3 tahun lama nya"

"engga tau sepertinya dia berarti banget buat Kaka...Kaka sayang banget sama dia walaupun udah ditinggal lama tanpa kabar dan ditinggal saat dia lagi sayang sayang nya Kaka tetap aja gak benci dia bahkan masih menunggu dia sampai sekarang"

"mengapa pria itu meninggalkan Kaka mu padahal Kaka mu sayang dia?? apa lelaki itu terlalu bodoh meninggalkan seseorang yang sayang sama dia disaat keadaan nya sedang tidak baik"

"entah lah kha aku pun gak tau kenapa dia meninggalkan Kaka ku"

"apa Kaka mu selalu sedih selama ini karna kejadian itu"

"Kaka ku seseorang yang pintar menyembunyikan perasaan nya didepan semua orang dia tak pernah terlihat sedih selalu tersenyum bercanda dan tertawa yang selalu hadir dari dia tapi aku pernah liat dia menangis sambil memegang gitar saat dikamar nya"

"apa gitar??biasa nya kalo seorang wanita menangis atau sedih pasti dia memeluk boneka atau bantal mengapa malah gitar??"

"ya mungkin karna gitar itu satu satu nya pemberian dari dia"

"owhh seperti itu"

"kha apa kamu bener tidak mengenal Kaka ku Tasya"

"tidak.. mengapa kamu masih berharap aku orang yang kamu maksud dengan pacar Kaka mu itu"

"ya kha..maaf kha aku hanya berharap Kaka ku bisa terlepas dari masa lalu nya yang membuat dia bersedih"

"jika aku memang dia yang kamu maksud gak mungkin aku tak mengenal nya pasti kamu akan melihatku berkata bohong apa kamu lihat aku berkata bohong kalo aku tuhh tak mengenal Kaka mu"

"tidak" ucap Citra sambil memandang wajah yang saat ini ada didepan nya 'dia memang kha Revan tapi mengapa dia tak mengenalku dan Kaka apa dia berbohong tapi dia tak seperti orang berbohong apa yang telah terjadi kha selama ini kenapa kamu tinggalin kha Tasya dan sekarang kamu kembali tapi tak mengenal kami'

"Citra hey ko kamu malah melamun"

"ekhh maaf kha"

- - - - - - - - -

"gitu kha cerita nya kalo sampai memang dia kha Revan yang kha Tasya tunggu tunggu selama ini terus bagaimana kalo kha Tasya tahu bahwa kha Revan udah gak mengenal nya lagi pasti kha Tasya sedih banget"

"kalo memang dia benar Revan yang Tasya tunggu mungkin ada masalah tentang ingatan nya karna kecelakaan waktu itu"

"apa mungkin kha?? sekarang dia udah jadi pelukis terkenal pasti dia udah punya kekasih kha terus kalo memang benar bagaimana dengan kha Tasya bukan kah dia akan lebih sedih lagi dari sekarang"

"kamu bener dhe kita gak boleh biarin Tasya ketemu lagi sama Revan dia pasti bakalan sangat sedih Kaka harus bantu dia lupain Revan"

"gimana cara nya kha"

"satu satunya cara cuma bikin Tasya pacaran sama orang lain tapi yang benar sayang sama dia Kaka bingung siapa orang nya terus apa Tasya bakalan mau pacaran lagi"

"aku gak tau apa kha Ragil kha Indra kha Irfan"

"kalo Irfan sama Indra gak mungkin"

"kalo kha Ragil gimana??"

"Ragil ya??ehmm Kaka suka sih liat dia selalu sama Tasya kemana mana dan juga kaya nya dia juga perhatian sama Tasya tapi Kaka harus cari tau dulu Ragil beneran suka sama Tasya apa hanya main main aja Kaka gak mau Tasya sakit hati yang kedua kali nya"

"coba Kaka tanya kha Sisil pasti dia tau dech"

"bener juga kamu dhe"