Chereads / tak seindah yang diharapkan / Chapter 30 - TIGAPULUH

Chapter 30 - TIGAPULUH

"Tasya nie minuman kamu" Alex memberi gelas yang berisi jus mangga pada Tasya

"ekhh makasih lex"ucap Tasya setelah sadar dalam lamunan nya

"kamu kenapa sihh ko abis dari toilet tadi kamu jadi diem aja"

"eng...gak papa ko Lex"

"kamu serius"

"Citra mana Lex ko aku gak liat dia" Tasya mengubah topik pembicaraan nya

"Citra lagi dipanggil kesana karna dia salah satu tamu undangan yang khusus dipanggil oleh pemilik galeri ini"

"owhh gitu ya"

"kamu mau ikut aku liat liat galeri ini gak"

"ekhh hemm boleh dechh" 'siapa tau bisa bertemu dengan nya untuk memastikan apakah dia benar orang yang aku tunggu atau bukan'

"gimana sya suka sama lukisan lukisan nya"

"bagus bagus lukisan nya disini"

Alex bingung harus berbicara apa lagi untuk mengobrol dengan Tasya..

"Lex ini lukisan nya bagus bnget ya ekhh ada tulisan tentang lukisan ini"

'entah siapa engkau aku pun tak mengenal MU namun kau selalu datang dalam mimpi ku dengan senyuman MU yang membuat ku merasa bahwa diriku dan dirimu telah mengenal begitu lama...kau selalu hadir di setiap aku memejamkan mata ini aku tak tau apa maksud mimpi ini siapa dirimu??apakah kamu ada di kehidupan nyata atau hanya sebuah mimpi yang tak berarti??kau selalu hadir di mimpi ku dengan begitu banyak keceriaan senyuman canda tawa bahkan kau dan aku terlihat begitu bahagia..apa maksud ini semua aku tak mengerti jika memang engkau adalah takdir yang ditunjukan Tuhan pada ku semoga kita akan bertemu di kehidupan nyata suatu hari nanti_05januari2018'

"apa setiap lukisan yang dilukis oleh para pelukis semua ada artinya??" tanya Tasya

"biasa nya seperti itu gak jarang seorang pelukis melukis sesuatu yang berada dalam kehidupan nyata nya sendiri atau mengekspresikan suasana hati nya padalukisan"

"apa seperti seorang penulis dia akan menulis kisah kehidupan nya atau perasaan nya pada tulisan"

"ya hampir seperti itu setia profesi pasti memiliki hal yang menyangkut kehidupan nya"

"kha apa Kaka suka sama lukisan ini apa mau bertemu dengan pelukisnya langsung"tanya Citra saat melihat Kaka nya yang memperhatikan lukisan dengan menyentuh setiap inci dari lukisan itu.

"ekhh engga usah dhe Kaka gak terlalu ngerti tentang seni... Kaka cuma suka aja sama lukisan dan makna nya seperti seseorang yang lupa akan masa lalu nya namun ia diingatkan kembali melalui mimpi..lukisan ini udah hampir 2 tahun lebihh apa pelukis nya masih mencari seseorang yang ada di mimpi nya sampai saat ini??sepert aku yang menunggu seseorang entah kapan akan datang dan dipertemukan lagi" ucap Tasya sambil lirih menahan sedih.

"Tasya apa kamu gak papa" tanya Alex yang mendengar suara Tasya yang telah berubah..

"eng..engga ko aku aku gak kenapa kenapa..liat yang lain lagi yu" ajak Tasya kepada kedua nya

"kha Tasya" panggil Citra

"apa dhe"

"kha Alex boleh tinggalin kita dulu gak sebentar aja aku mau ada yang diomongin dulu sama Kaka aku"

"oke aku tunggu diruangan acaranya ya sekalian aku mau ambil minum haus"

"maaf ya kha"

"oke gak masalah"

"ada apa dhe sampai kamu suruh Alex pergi"

"kha apa Kaka inget dia lagi apa yang Kaka maksud tadi dia itu kha Revan??"

"kenapa kamu nanya itu??"

"jawab aku kha jangan malah balik tanya"

Tasya menarik nafas dalam dalam untuk mengurangi rasa sesak di dada nya saat mengingat tentang dia"Kaka gak bisa lupain dia dhe entah kenapa Kaka liat lukisan tadi tuhh seperti didalam lukisan itu tuhh Kaka"

"kha apa yang Kaka maksud dia tadi itu kha Revan"

"iya dechh entah hanya halusinasi atau apa tadi Kaka liat Revan saat dia nabrak Kaka pas Kaka mau kembali dari toilet Kaka berharap itu memang dia Kaka gak berhalusinasi Kaka berharap banget bisa ketemu dia lagi disini walau hanya sebentar"

"kha kalau memang yang Kaka maksud itu benar kha Revan apa yang mau Kaka lakuin"

"entah lah dhe mungkin Kaka akan peluk dia sampai dia gak akan pergi lagi dari kaka"

"apa Kaka mau tanyain tentang kalian dulu"

"iya itu pasti akan Kaka tanyain kenapa ia pergi dan gak pernah menghuni Kaka selama 3 tahun ini"

"kalo dia udah gak inget sama Kaka lagi gimana"

"gak mungkin dhe dia lupain Kaka begitu aja"

"kha kalo memang kenyataan nya dia gak ingat Kaka lagi bagai mana apa Kaka beneran akan bertemu dengan dia"

"gak mungkin dhe walaupun udah 3 tahun kita pisah gak mungkin kan Revan lupain aku gitu aja kita udah kenal lebih dari itu dhe"

"udah lah kha yu kita samperin kha Alex kasian nunggu lama"

"yaudah yu"

acara pun telah berakhir Tasya dan Citra pun telah pulang kembali ke Jakarta

"assalamualaikum kamu pulang" ucap Citra

"assalamualaikum"

"waalaikumsallam kalian sudah pulang gimana galeri nya apa bagus"

"aku keatas dulu kha cape dan lengket banget mau mandi" Tasya pun menuju ke kamar nya

"apa yang terjadi dhe digaleri kenapa Tasya kya yang kecewa begitu"

"kha sebenarnya kha Tasya bertemu dengan kha Revan digaleri tanpa sengaja kha Revan nabrak kha Tasya saat dari toilet"

"terus bagaimana apa dia beneran Revan yang kita kenal atau bukan" tanya Daffa tak percaya bahwa itu memang Revan

"kha sebenernya"

"kenapa dhe Kaka ingin ketemu dengan nya jika dia memang Revan yang kita kenal"

"kha aku...aku takut"

"kamu kenapa dhe coba cerita sama Kaka"