Chereads / Rebirth Of The Queen / Chapter 24 - Bah 24 Magic Book (2)

Chapter 24 - Bah 24 Magic Book (2)

Tetua Chen yang melihat halaman buku sudah penuh dengan tulisan dan gambar sama sekali tidak mengerti. Alisnya bertaut kebingungan, mencoba membolak balikkan beberapa halaman namun masih sama saja. Bukannya ia tidak tahu membaca, hanya saja "huruf jenis apa ini? Aku belum pernah melihat huruf seperti ini sebelumnya" ucapnya sembari memijat pelipisnya yang tidak sakit.

Ini juga pertama kalinya terjadi, dimana terdapat tulisan tulisan yang muncul sama sekali berbeda dengan yang selama ini ia ketahui.

"Jadi siapa namamu?" Mendengar suara tetua Bao yang masih terus bertanya pada pemuda itu, tetua Chen mengalihkan pandangannya.

"Hey, kalian berdua. Berhenti mengoceh dan kemari" ucapnya.

Mereka yang mendengar suara tetua Chen segera berhenti dan berjalan menuju si empunya.

"Huang bao, coba lihat. Apakah kamu mengerti tulisan ini?" Ucap tetua Chen seraya menunjuk halaman buku yang penuh dengan tulisan yang sama sekali tidak dimengertinya.

Mencoba membuka beberapa lembar, Tetua Bao turut memperhatikan halaman demi halaman.

"Cih.. seorang pustakawan tidak mengerti tulisan tulisan ini? Hah jangan bercanda" Ucapnya sarkas.

"Bukan begitu, ini pertama kalinya aku melihat tulisan seperti ini. Kamu, coba jelaskan apa yang tertulis disana" ucap tetua Chen merasa yakin bahwa tetua Bao mengetahui semua isi buku itu, meskipun ia tidak tahu darimana sahabatnya itu belajar tentang tulisan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Tidak"

"Hah?"

"Aku juga tidak mengerti" ucap tetua Bao sembari melipat kedua tangannya santai.

Sudut bibir tetua Chen berkedut mendengar penuturan Huang Bao, seketika ia memiliki perasaan ingin mengubur hidup hidup pria tua pendek yang berdiri disampingnya.

Sementara pemuda yang melihat gambar pada halaman buku terdiam tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Paman, lihat. Bukankah gambar ini sangat mirip dengan rune yang ada disana?" Ucapnya mengarahkan telunjuk pada cangkang kristal tempat ia terkurung sebelumnya.

Benar saja, tetua Chen seketika menyadari hal itu. Sebuah ide tiba tiba muncul dikepalanya. Mungkin darah pemuda ini bisa menjadi petunjuk baginya. Tanda yang memenuhi tubuh gadis itu bisa saja memiliki hubungan dengan Soul Spirit Rune.

"Nak, bisakah kamu meneteskan darahnu pada batu kristal ini? Hanya tiga tetes" ucap tetua Chen seraya menutup sampul buku.

"Tapi paman, itu percuma saja, sebelumnya aku sudah mencoba. Dan tidak ada penjelasan mengenai rune itu".

"Bagaimana kamu bisa mengetahui cara kerja buku ini?"

"Jelas aku sangat tahu paman. Paman kira selama ini aku berada dimana? Jangan lupakan bahwa segala hal yang paman lakukan di tempat ini tidak luput dari pengawasanku" ucapnya tersenyum.

"Err...Baiklah. lantas berapa tetes darah yang kamu gunakan?" Ucap tetua Chen, ia tidak pernah menduga bahwa ternyata selama ini selalu diawasi ketika berada di Zolyrous.

"Hanya setetes"

"Hemm.. sepertinya kamu tidak tahu terlalu banyak. Ketahuilah nak, perbedaan jumlah tetes darah yang kamu gunakan akan mempengaruhi informasi yang akan diberikan oleh magic book. Satu tetes darah hanya akan memberimu sepuluh persen (10%) informasi, dua tetes darah akan memberimu lima puluh persen (50%) informasi, dan tiga tetes darah akan memberimu sembilan puluh persen (90%) informasi. Sedangkan sepuluh persen (10%) sisanya hanya akan menjadi misteri".

Mendengar penjelasn pria tua yang berdiri sangat dekat dengannya, tanpa pikir panjang, pemuda itu langsung meneteskan darahnya pada batu permata yang terdapat pada sampul buku, dan seketika hal seperti sebelumnya terjadi.

Tulisan yang disertai beberapa gambar dengan cepat memenuhi beberapa lembar buku. Pemuda yang melihat tulisan itu berhenti pada lembar yang tidak diketahui merupakan halaman keberapa merasa 'Wah' dan perasaan tidak sabar untuk segera mengetahui semua hal yang tertera pada halaman buku.

"Seorang laki laki yang merupakan keturunan darah campuran, Demon dan Wizard, putra dari penguasa tertinggi Lord Gu yi dan Ratu Yu yi. Seorang putra yang bahkan kehadirannya di dunia ini tidak ada yang mengetahui. Kecuali dia, seorang Elf yang memiliki kebesaran hati menyelamatkan jiwa Ratu Yu Yi dan putranya dengan mengorbankan jiwanya sendiri pada peristiwa berdarah yang terjadi 700 tahun yang lalu".

Itu adalah tulisan pada paragraf pertama yang tercetak jelas pada buku, sebuah tulisan yang sama dengan yang selama ini mereka ketahui.

Tetua Chen dan tetua tetua Bao saling melempar pandangan, kemudian menatap ngeri sekaligus takjub pada pemuda yang berdiri tak jauh dari mereka.

Perasaan takjub bukan karena pemuda itu adalah putra dari seorang penguasa. Tetapi lebih kepada tulisan yang mengatakan bahwa 'seorang elf menyelamatkan jiwa Ratu Yu yi', itu berarti bahwa Ratu Yu yi yang selama ini mereka anggap telah menghilang atau dengan kata lain terbunuh tanpa menyisakan jejak sebenarnya masih hidup.

Seketika perasaan haru memenuhi keduanya mengetahui bahwa Ratu mereka belum mati.

"Paman jangan memandangku seperti itu" ucap pemuda itu merasa aneh dengan pandangan kedua pria tua itu.

"Ah iyya paman kecil, apakah Lord Gu yi yang paman sebutkan sebelumnya adalah dia, ayahku? Apakah dia masih hidup?"

"Iy..iyya, dia masih hidup"

"Lalu, bagaimana dengan ibuku? Apakah setelah kejadian 700 tahun yang lalu dia baik baik saja?"

Seketika tetua Bao mengalihkan pandangannya dan menatap tetua Chen, tatapan yang seolah mengatakan bahwa 'kamu saja yang menjawab'.

Tetua Chen yang mendapat tatapan seperti itu, memutar bola matanya jengah.

"Iya, dia masih hidup. Begitu yang tertulis disana". Ucao tetua Chen sembari mengarahkan telunjuknya pada buku.

"Akan tetapi, kita tidak tahu sekarang dimana dia berada" sekejap, raut sedih terpampang jelas pada wajah pemuda itu.

"Paman, paman kecil, bisakah paman ini menceritakan seperti apa kejadian 700 tahun  lalu ?" Ucap pemuda itu lagi.

"Mmm.... Mengenai hal itu, mungkin nanti, dan tidak sekarang". Jawab tetua Chen. Bukannya ia tidak ingin menceritakannya, hanya saja mengingat tujuan awalnya kemari, bercerita sekarang mungkin bukan waktu yang tepat.

Setelah mengatakan itu, tetua Chen kembali fokus pada lembaran magic book. Begitupula tetua Bao dan pemuda itu.

Membaca sekilas halaman demi halaman, dan mengamati gambar demi gambar. Tetua Chen memperoleh pengetahuan baru mengenai Soul Spirit Rune.

Selama jiwa seseorang terkurung oleh Soul Spirite Rune, maka selama itu, tidak hanya membantu perkembangan dan membentuk tubuh fisik,  Soul Spirite Rune juga akan membantu meningkatkan kemampuan kognitif jiwa yang tersegel. Dan Soul Spirite Rune hanya bisa digunakan pada jiwa yang belum terlahir kedunia ini.

Hal itu membuat kedua pria tua itu kembali takjub, bahwa jiwa pemuda ini ternyata tersegel ketika ia masih berada dalam kandungan.

Mengetahui hal itu, mereka tidak berhenti dan terus membuka lembar demi lembar, hingga pada halaman yang berisi gambar rune yang sama persis dengan yang ada pada tubuh Fu Xie Lan.

'Soul Cover Rune' begitu tulisan yang tertera pada keterangan gambar (rune).

Soul spirite rune merupakan turunan dari Soul cover rune.

Dugaannya benar, ternyata kedua segel itu berhubungan.

Soul Cover Rune merupakan segel kuno bangsa Elf, dan hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki darah murni bangsa Elf, dan telah mencapai kondisi Auspisium*.

Auspisium yang dimaksud dalam hal ini adalah ketika seseorang tersebut mampu melihat kondisi masa depan.

Perlu diketahui bahwa ketika jiwa seseorang terpecah/terpisah karena suatu sebab, dan jiwa tersebut masih berada pada dunia yang sama, maka salah satu jiwa akan mengalami kehancuran, sementara jiwa yang lain perlahan akan menyusut dan ikut menghilang sebagai akibat ketidakseimbangan.

Soul cover rune adalah segel yang mampu mencegah hal itu terjadi, dimana segel ini berfungsi menyegel dua jiwa yang sama pada tubuh manusia yang berada pada dunia yang berbeda dengan tujuan agar kedua jiwa bisa tetap hidup.  Soul Cover Rune tidak memiliki efek samping selama kedua jiwa tetap terpisah.

Akan tetapi, segel ini memiliki kelemahan. Ketika kedua jiwa kembali bersatu pada tubuh yang sama, maka tubuh yang menampung jiwa jiwa itu akan terus mengalami rasa sakit yang luar biasa. Dan ketika Silver Blood Moon terjadi, segel ini akan hancur dengan sendirinya. Dengan kata lain jiwa jiwa yang tersegel sebelumnya akan menghilang dan menjadi sebuah ketiadaan.

Soul Cover Rune memiliki tiga simpul.

Simpul pertama akan terlepas hanya ketika kedua jiwa kembali pada tubuh yang sama dan selamat dari rasa sakit antara hidup dan mati.

Simpul kedua hanya akan terlepas ketika tubuh yang manampung jiwa jiwa itu kembali hidup dari kematian. Dengan kata lain ia harus terbunuh terlebih dahulu kemudian dibangkitkan kembali.

Ketika kedua simpul terlepas, mana yang dibutuhkan tubuh jiwa jiwa itu akan meningkat seiring jumlah simpul yang terlepas untuk memulihkan jiwa jiwa tersebut.

Sedangkan simpul ketiga akan terlepas dengan sendirinya ketika Silver Blood Moon terjadi. Yang artinya kehancuran bagi jiwa jiwa itu, tidak peduli seberapa besar mana yang diserap sebelumnya.

Ketika Soul Cover Rune dihubungkan dengan Soul Spirite Rune maka ketika simpul pertama Soul Cover Rune terlepas, maka segel Soul spirite rune otomatis akan ikut terbuka.

Membaca semua tulisan itu, seketika membuat otak tetua Chen bekerja cepat.

"Bukankah semua ini terlalu kebetulan? Segel pada tubuh gadis itu dan pemuda ini saling berhubungan. Sementara jiwa Ratu Yu yi diketahui menghilang entah kemana. Bisakah.... Bisakah gadis itu? Tidak, tidak. Tubuh fisik Ratu Yu Yi belum ditemukan. Tidak mungkin dalam tubuh gadis itu adalah jiwa Ratu". Pikirnya menyangkal beberapa hal yang entah mengapa seolah itu adalah benar.

Tetua Bao juga memiliki pemikiran yang sama.

Keduanya saling memandang kemudian menggeleng sebagai tanda bahwa hal itu tidak mungkin.

Tetua Chen membaca sampai kalimat terakhir pada lembar magic book yang berisi tulisan, kemudian menutupnya dan kembali memasang sihir pelindung.

Mereka bertiga kemudian meninggalkan Zolyrous dengan perasaan yang sulit diartikan. Tetua Bao memutuskan untuk membawa pemuda itu pada Lord Gu dan menceritakan semuanya. Sementara tetua Chen, ia ingin kembali memeriksa keadaan Fu Xie Lan.

Akan tetapi, tetua Bao yang diikuti pemuda itu bahkan belum melangkahkan kaki menjauh dari ruangan pribadi tetua Chen berhenti seketika. Pemuda yang mengikutinya entah mengapa tiba tiba berbalik arah dan berlari seperti orang kesetanan.

"Hey, ada apa denganmu?" Teriak tetua Bao berusaha mengikuti dari belakang.

Sementara pemuda itu, ia terus saja berlari dan tidak menghiraukan teriakan tetua Bao.

"Tidak salah lagi, ini aurahmu ibu" pikirnya penuh semangat sembari berlari menuju asal aurah yang sama dengan milik ibunya. Jangan tanya kenapa, hal itu karena pemuda itu pernah berada dalam kandungan wanita itu. Jelas saja dia mengetahui seperti apa aurah ibunya.

Jantungnya berpacu, berdetak dengan kencang. Ia sangat merindukan momen ini, momen ketika pertama kali bertemu ibunya.

Sebelumnya ia memang merasakan aurahnya. Tapi sangat samar. Ditambah informasi yang ia peroleh di Zolyrous benar benar mematikan keyakinannya.

Akan tetapi itu tidak lagi, aurah itu sekarang sangat jelas dan pekat. Membuatnya kembali bersemangat. Ia terus saja berlari, melewati tetua Chen dan menuju sebuah ruangan yang telah nampak oleh mata.

Pintu dibuka paksa olehnya. Seorang gadis kecil yang sepertinya sedang kesakitan, tersungkur di lantai memasuki pandangannya. Tidak, itu adalah ibunya.

Benar, ibunya.

"Ibu.. bertahanlah" ucapnya langsung mendekati dan membantu menopang tubuh gadis yang ia ketahui adalah ibunya.

Sementara tetua Chen dan tetua Bao juga ikut memasuki ruangan beberapa detik setelahnya.

Flashback off.

Note:

*Auspicium berasal dari kata dalam bahasa latin auspicium dan auspex. Secara harfiah berarti "seseorang yang meilhat burung burung". Auspicium bisa juga diartikan sebagai melihat, mengamati untuk membuat suatu prediksi atau mengamati untuk membuat ramalan.