"Gunakan sihirmu untuk membakar tempat ini jika ingin selamat," ancam Fu Xie Lan.
Gadis itu kemudian merobek ujung bajunya dan kembali menutup wajahnya. Luka yang diciptakan oleh kedua penyihir tadi di pipinya sudah menutup dengan sempurna.
Ju Xian terdiam, terlalu banyak yang terjadi secara tiba-tiba.
Mematung dengan tatapan kosong.
'Mengapa hanya dirinya yang tersisa?'
'Apa yang harus ia lakukan?'
Melihat semua teman-temannya tewas seketika membuatnya seolah kehilangan dirinya sendiri.
Fu Xie Lan yang meliihat Ju Xian tak bergerak sedikitpun setelah memberinya instruksi memilih untuk melakukannya sendiri.
"Tunggu," teriak Ju Xian dengan napas memburu dan berhasil menghentikan langkah Fu Xie Lan.
***
Kini Wan Lie sudah selesai menceritakan semuanya kepada Gu Yi ayahnya, nampak perlakuan sang penguasa sedikit melunak pada pemuda itu.
Ia sendiri tidak pernah membayangkan sebelumnya bahwa selama ini ternyata ia sudah memiliki seorang anak.