Barra melihat sebuah bingkai foto, ia melihat kalau dia sedang merindukan sahabatnya. "Apa kabar kamu, Mel?" Tanya hatinya. Dia merasa merindukan beberapa masa-masa itu. Barra juga sudah menyediakan sebuah hadiah untuk Melisa karena kemarin dia tidak datang di hari pernikahan Melisa.
Ketika itu, Barra mulai memejamkan kedua matanya. Menikmati sebuah suasana masa lalu yang mulai membelenggunya mendadak.
"Hati-hati kamu bisa jatuh!" teriak Barra menatap Melisa yang berlari ke arahnya. Namun tidak sengaja Melisa pun tersandung batu. Ah! teriak Melisa tapi dia pun jatuh dalam pelukan Barra. Kedua mata mereka saling bertemu satu sama lain.
"Sudah ku bilang. Kalau kamu harus hati-hati, Mel," Barra terlihat sangat cemas sekali, ia sudah menganggap Melisa sebagai kakaknya sendiri. Dia merasa kalau perempuan itu juga sebagai sahabatnya.
Melisa pun hanya tersenyum menatap Barra. "Sorry, Bar. Soalnya udah lama banget nggak ke Pantai. Jadi aku haus banget sama pemandangan di sini."