Menyesap sebatang rokok, lalu duduk di teras rumah. Sebuah bayangan tentang dia kembali mengusik Allan. Dia mulai menatap sebuah bintang jauh dari langit sana. Kedua kelopak matanya mulai dia pejamkan perlahan-lahan. "Mungkinkah aku bisa memulai dengan sepotong hati yang baru?" Pikirnya sambil beberapa kali menyesap rokok. Dia merasa kalau Sasi memang mampu memberikan dia arti dalam sebuah cinta sesungguhnya.
Suasana malam begitu hening sekali. Langit malam ini begitu sangat cerah sekali. Segala persiapan sudah hampir 100 persen. Dia akan segera melamar Sasi menjadi pendamping hidupnya. Dia mulai menyesap secangkir kopi hitan hangat. Dia merasakan suasana malam begitu hening dan tenang. "Mungkin ini adalah jalan terbaik yang telah Allah berikan selama ini," dia mengumam dalam hatinya. Rasa itu semakin terus bertumbuh.
"Mungkin kita sama-sama bertemu dalam sebuah luka," lirihnya dalam keheningan malam.
*
"Mita!"