Sinar wajahmu begitu sempurna. Senyuman itu membuat candu bagiku. Namun aku berusaha untuk menundukkan pandanganku. "Kamu sempurna sedangkan aku...aku hanya seorang yang mengagumimu dari jauh," lirihku ketika kau ada di ujung sana sedangkan aku di sini.
Suasana kafe Lokalisasi Kota terlihat ramai, namun aku terperangkap dalam sebuah kenyamanan rasa yang meradang.
"Hei!" Sapa seorang perempuan yang baru saja datang mengagetkanku.
"Kau!"
"Kamu suka sama dia?" Serkahnya.
"Enggg.."
Kedua mata perempuan itu mulai menerka-nerkaku. Lalu aku hanya diam saja kala itu.
"Yakin kamu nggak suka sama dia? Bukankah kamu kemarin-kemarin dekat sama dia?" Tanya perempuan itu.
"Kak, aku cuman..."
"Sas, kalau kamu suka sama dia bilang saja, jangan sampai terlambat," Anne menatapku.
"Kak Ann, dia memang terlalu indah, tapi aku nggak ingin jadi pelariannya saja."
