Sebulan kemudian.
Di Kantor Sasi merasa muak dengan tumpukan di atas mejanya. Dia mengenyritkan dahinya menjadi dua garis. Ia menatap layar laptopnya. Dia benar-benar sangat lelah sekali. Dia bahkan ingin sekali cuti seminggu penuh. Dia juga ingin kakak segera pulang. Sudah hampir tiga bulan bekutat dalam sebuah pekerjaan yang melelahkan sekali.
TOK! TOK! TOK! Suara ketukan pintu dari luar ruang kerjanya.
"Masuk!" Perintahnya dari dalam. Sasi merasa kalau masalahnya tidak pernah habis. Dia mulai bergeming. Dia merasa cukup lelah sekali. Dia juga mulai berdecak frustasi dalam hatinya. "Astaga! Kepala ini rasanya mumet sekali!" Gumamnya dalam hati. Ia merasa ingin membebaskan dirinya. Dia benar-benar sangat pusing sekali melihat berkas-berkas. Dia juga sudah lelah jadwal meeting dengan beberapa klien.
"Bu."
"Ada apa, Mir?"
"Ini berkas yang sudah saya kerjakan."
"Baiklah."
Setelah sekertaris baru itu mengajukan resign. Mira kembali ke posisinya menjadi sekertaris.