"Ketika dunia tak berpihak, rasanya semua benar-benar dalam kegegelapan. Mati dalam sebuah perasaan," lalu Aksara hanya terdiam, ketika dia membaca surat itu. Rasanya asa sebuah rasa sesak dalam jiwanya. Dia hanya mampu diam dalam sebuah bahasa.
Dear Aksara,
Apa kabarmu, Ra? Mungkin kamu masih membenciku kali ini. Namun ini akan menjadi sebuah pertemua terakhir diantara kita. Aku tidak ingin menjadi perusak hubungan orang. Bagiku kamu adalah segalanya. Namun sebuah takdir tidak bisa membuat kita akan bersatu.
Ra, kamu pasti sudah bahagia dengan keluarga barumu. Aku yakin itu, kalau kamu bahagia. Maka aku juga bahagia.
Semua kejadian diantara kita memang tidak terlepas dari nalarku sama sekali. Hubungan kita memang tidak akan selamanya berjalan mulus, tapi satu hal yang harus kamu tahu kalau aku akan ikhlas bila kamu bahagia. Aku janji akan pergi menjauh darimu. Aku nggak akan pernah menganganggumu kembali. Walaupun aku masih mencintaimu.