Syahid menatap jam di dinding, ia merasakan kalau kepalanya sedikit pusing. Dia mulai merasa sangat lelah dengan pekerjaan di rumah sakit, apalagi pasien terus bertambah. Dia hanya duduk di sofa.
Lara sedang di dapur. "Aku akan membuatkan kopi untuk suamiku."
Lara memulai membuat coffee espresso double shoot latte. Dengan mesin coffee maker. Suhu air yang digunakan 90-96 derajat celcius. Suhu air akan mempengaruhi brightness dan taste. Jika, suhu semakin tinggi maka karakternya semakin roasty dan intens. Lalu, ia menantakarkan 21 gram kopi robusta terbaik yang dimiliki di dapurnya. Dengan, mengunakan takaran segitu akan memperkuat rasa ekspresso dalam satu cup latte.
Biji kopi yang sudah ditakar, lalu Lara masukkan ke dalam burr grinder dengan menggunakan tamper yang memiliki portailter basket dengan diameter 58 milimeter agar menghasilkan ekstraksi yang sangat merata.