Rindu-rindu mulai tumbuh dalam hati Barra. Ia bahkan seharian terbayang akan wajah Anne. Dia merasa kalau rindu itu semakin bertumbuh dalam hatinya. Dia berharap kalau waktu pertemuan akan segera datang. Dia hanya mampu mengirimkan ribuan doa-doa dalam hatinya. Dia yakin kalau dia akan mampu melewati masa-masa itu.
Barra juga mulai saling intens dalam berkomunikasi lewat ponselnya walaupun kadang susah sinya. Dia merupakan pejuang sinyal yang kadang ada lalu hilang lagi. Tapi satu hal kalau ikatan cinta dalam hatinya tidak akan pernah redup sama sekali.
"Aku akan berjuang untukmu, karena aku yakin kalau kamu adalah jodohku," dia menggumam dalam hati di ruang prakteknya. Dia benar-benar merasa sangat rindu sekali. Setahun akan terasa seabad.
*
Anne memang sedang sibuk-sibuknya dalam menyusun skripsinya. Dia merasa sedikit pusing kepala apalagi judul yang diajukan ditolak berulang kali oleh dosen pembimbingnya. Dia merasa kalau kepalanya hampir sakit.
"Kamu kemanap, An?"