"Ann!"
"Iya, Mas Barra. Ada apa?"
Anne baru saja membantu menyiram tanaman di rumah kediaman keluarga Barra. Dia terlihat begitu ceria seraya menyanyi beberapa lirik sebuah lagu. Suara indah itu membuat Barra benar-benar terpukau dalam pesonanya. Dia mulai berdecak kagum terhadap gadis itu.
"Astaga! Ini rasa apa? Kenapa senyumannya membuat diri ini merasakan debaran sebuah perasaan?" Pikir Barra ketika menatap Anne. Pipinya begitu blushing sungguh membuat seorang Barra menjadi merasakan sebuah perasaan yang sangat aneh rasanya. Sebuah tatapan mampu membius seketika. "Apa ini yang dinamakan dimabuk asmara?" Pikirnya seraya menatap gadis bermata indah. Senyuman itu mampu melumpuhkannya seketika. Perasaan itu makin berdebar-debar.
"Mas Barra, hello?!" Anne pun melambaikan telapak tangannya ke depan wajah Barra hingga laki-laki itu tersentak dalam lamunan.
