Setelah pelaku tertangkap, Barra mulai bernapas sangat lega sekali. Terlihat dari kedua sorot matanya. Dia mulai merasakan kalau hatinya sangat tenang sekali, bahkan senyumannya mulai bersemi.
"Kak?"
"Kamu baik-baik saja bukan?"
"Iya, aku baik-baik saja, Dek.
"Akhirnya pelaku sesungguhnya tertangkap."
"Iya, kadang apa yang kita lihat bukan menjadi patokan kecurigaan. Justru beberapa oknum melakukan sesuatu dengan sangat rapi dan licik sekali, Dek. Kamu harus berhati-hati dengan orang seperti Ninis. Dia akan menjadikan seseorang sebagai kambing hitam atas perbuatan yang dia lakukan, Dek."
"Iya, Kak. Ninis sangatlah licik apalagi dia sangat bodoh sekali diperdaya oleh om Nando, bahkan sampai sekarang dia tetap bungkam masalah om Nando, Kak."
"Om Nando itu memang sangat licik, dia juga pasti sudah mengancam Ninis demi apa yang dia tuju, kakak tahu kalau dia pasti mendapatkan tekanan dari pria itu, Dek."