"Allan!" Melisa melambaikan tangannya, ia pun langsung berlari memeluk Allan.
"Ada apa, Mel?" Tanya Allan menatap Melisa yang terlihat bahagia sekali.
Melisa merasakan kalau dia diterima bekerja. Ia merasa sangat senang sekali. "Aku lolos, Lan! Aku diterima bekerja!" Serunya dalam pelukan Allan.
Allan sudah tahu kalau Melisa diterima bekerja di perusahaannya. Dia sudah meminta kepala bagian HRD menempatkan Melisa di bagian yang dibutuhkan. Senyuman Melisa begitu sangat merekah sekali bagaikan sebuah mawar.
Melisa pun melepaskan pelukan itu. "Aku traktir kamu makan mie ayam di depan. Kamu pasti suka!" Serunya langsung mengandeng tangan Allan ke sana. "Ayo, Lan!"
"Iya, Mel. Sabar dong," ujar Allan karena Melisa menarik tangannya agar berjalan lebih cepat. Mie ayam pak Kumis depan kantornya memang terkenal cepat ludes meskipun cuman pedagang kaki lima tapi rasanya nggak pernah bohong. Dia selalu menyempatkan diri untuk mampir makan mie ayam pak Kumis.