Di kamar, Mita dan Lara saling berbincang tentang apa yang terjadi dua puluh tahun lalu.
"Ra, aku mohon jangan kamu bocorkan semua ini," ujar Mita menatap Lara. "Aku nggak ingin putriku tahu kalau ayahnya itu bajingan. Sungguh aku nggak ingin dia tahu. Aku mohon sama kamu, Ra. Berjanjilah padaku kalau kamu akan merahasiakan semua ini," ujar Mita.
Lara pun terdiam, ia bingung harus bagaimana lagi. Di sisi lain dia tidak ingin kalau sahabatnya menderita. Ia juga merasa sangat bersyukur ketika Allah masih memberikan sebuah kesempatan terhadap sahabatnya. Lalu ia pun mengangguk dan merahasiakan semua itu. Ia tidak akan membuka siapa ayah kandung Anne sebenarnya. Ia yakin kalau semua itu demi kebaikan walaupun harus bohong.
*
"An, itu kelinci kamu?" tanya Barra dengan basa-basi.
Anne pun mengangguk. "Iya , itu kelinci aku, Mas. Dia selalu menjadi temanku."
"Jadi kamu nggak punya teman?" tanya Barra menatap Anne.
Anne pun hanya mengelengkan kepalanya, lalu dia pun tersenyum.