Sebuah perasaan mulai beradu dalam sebuah hati yang terbelenggu. Mungkinkah, aku mampu menghapusmu dalam sebuah perasaan yang sudah lama aku pendam. Sesak rasanya hatiku ketika menatapmu bersama dengan dia. Kini hanya sebatas aku menyimpannya. Mungkinkah aku mampu tanpamu. Ini begitu sangat rumit, namun baru aku menyadarinya jika semua ini salahku, karena tidak seharusnya aku seperti ini, ucapku dalam hati seraya menatap dia di sana bersama dengan yang lain.
"Kak?" Aku pun menoleh, ketika suara itu terdengar di telingaku. "Semua belum terlambat, karena kakak masih bisa berjuang untuk mendapatkan cintanya," ucapnya dengan sedikit berbisik.
"Nggak semuda itu, Sas. Kakak nggak mungkin melakukannya, mereka saling mencintai."
"Tapi apa kakak yakin kalau modal cinta saja akan membuat Aksara bahagia dengan pria pilihannya?" tanya adekku menatapku.