Cklek! Pintu ruang rawat inap pun terbuka dengan lebar. Kedua mata Aksara pun terbelalak ketika dia melihat pria yang selalu menjadi idaman di hatinya. Pria yang mampu menaklukkan hatinya yang sempat mati.
"Aksara?"
"Ave?"
"Siapa dia, Ra?" celetuk Anya, ibunya. Dia menatap seorang pemuda yang memilik paras begitu sangat tampan sekali.
"Assalamualaikum, Tan," salam Ave menebarkan sebuah senyuman dari bibirnya yang terangkat hingga menunjukkan kedua lesung pipi. Lalu dia pun menghampiri Anya. Dia pun mulai menyium telapak tangan kanan wanita paruh baya itu.
"Walaikumsalam," balas Anya menyambut pria yang datang dengan membawa mawar putih dalam satu buket.
Ave memang sosok pemuda yang sangat menarik sekali. Dia sangat sopan dan begitu hangat.
"Tante tinggal kalian dahulu, ya," ujar Anya memberikan keduanya kesempatan untuk saling bicara satu sama lain.
"Iya, Ma."
"Iya, Tan."
Aksara pun ditemani hanya dengan Ave. Dia terlihat lebih nyaman.
