"Tumben kamu nggak ngeyel pas disuruh anterin aku?" celetuk Aksara yang sudah duduk di samping Barra.
"Anggap aja impas!" balasnya.
Kedua mata Aksara memincingkan, "Maksud kamu?"
"Ya, anggap saja aku bantu kamu balik. Karena aku nggak suka yang namanya punya utang!" ketusnya.
"Astaga, aku nolong kamu itu ikhlas, Bar. Tapi kenapa sikap kamu ini menyebalkan sekali jadi manusia?!" protes Aksara. "Aku nolong kamu atas dasar kemanusiaan dan aku nggak butuh kau balas budi! Aku ikhlas!"
Barra tidak mengubris ucapan Aksara dia malah menyalakan mesin lalu melajukan mobilnya sangat kencang menyapu jalanan kota Surabaya menuju ke kampus.
"Bar, jangan ngebut!" protesnya.
"Bawel banget kamu! Banyak protes pula!" omel Barra mengerem mobilnya hingga menepi. "Kau ingin turun? Nggak suka dengan cara aku? Keluar saja! Cari taksi online!" bentaknya.
"Bar.... "
"Aku bayarin kamu! Karena kamu itu manusia berisik!" pekik Barra sambil menatap tajam ke Aksara.