Suasana malam cukup mencekam udara begitu sangat dingin hingga masuk ke dalam celah-celah kamar.
"Tolong jangan pergi...." gumam Aksara berulang kali. Keringat dingin pun keluar dari seluruh tubuhnya hingga membangunkan Barra.
"Aksara?" Barra pun memeriksa Aksara yang suhu tubuhnya semakin tinggi. Ia pun mulai panik sekali. Lalu ia pun segera memanggil ayahnya untuk memeriksa gadis itu yang berulang kali mengumam.
Barra pun berjalan segera menuju ke kamar kedua orang tuanya. Langkah kedua kakinya telah sampai di depan pintu kamar. Lalu ia pun segera mengetuk pintu berulang kali sambil memanggil ayahnya.
CKLEK! Pintu kamar kedua orang tuanya terbuka. Di sana ayahnya sedang berdiri dengan memakai setelan piyama putih bergaris hitam sambil mengucek kedua matanya.
"Ada apa?" tanya Syahid menatap putranya yang terlihat membutuhkan bantuannya.
"Demam Aksara semakin tinggi, Yah."
