"Barra!" teriak lantang Aksara menghentikan Barra yang sedang berjalan dengan Melisa. "Tunggu!" teriaknya sambil berlari.
Barra pun menghentikan langkahnya. Ia pun menoleh ke belakang. "Kenapa gadis ini selalu membuntutiku?" gumamnya.
"Siapa dia, Bar?" tanya Melisa.
"Dia anak teman ayahku. Dia di sini cuman sekedar melanjutkan pendidikannya jadi dia tinggal bareng sama keluargaku," terang Barra.
"Oh," helaan napas singkat Melisa dengan tersenyum.
Aksara pun menerobos masuk di antara mereka. Dia terlihat seperti tembok di antara Barra dengan Melisa. Namun sikapnya terbilang bodoh amat.
"Ngapain kamu muncul segala!" omel Barra yang sebal melihat kehadiran Aksara bagaikan jailangkung yang datang tak di jemput pulang tak diantar.
Aksara hanya meringis.