Keringat dingin Lara bercucuran. Sekelebat bayangan hitam itu pun terlihat jelas begitu cepat. Suasana semakin mencekam. Bahkan ia merasa kalau itu benar-benar pelaku yang sama dalam kejadian penembakan dua tahun lalu.
Tenggorokkan Lara mendadak terasa begitu sangat kering sekali. "Mas," panggilnya dengan lirih mengoyak-koyak tubuh Syahid berulang kali.
Syahid pun mulai perlahan membuka kedua kelopak matanya. Lalu ia melihat Lara terlihat begitu sangat mencemaskan sekali. "Ada apa, Ra?"
"Ada bayangan di sana, Mas," bisik Lara dengan mode wajah begitu sangat pucat.
"Biar, mas cek dulu," ujar Syahid sambil meraih kacamatanya.
"Mas, aku haus," ujar Lara. "Anterin aku ke dapur."
"Ok," balas Syahid menganggukkan kepalanya. Lalu ia pun meraih tangan Lara untuk ia gandeng menuju ke dapur.