Sebuah harapan terlintas di kedua mata Syahid. Ia mulai melihat Lara di sana sedang memulai membuka kedua matanya. Ia mulai menatap raut wajah Lara.
"Ayo, nyonya Lara buka kedua mata anda perlahan-lahan," perintah Dokter Gita.
Lara pun mulai membuka kedua kelopak matanya dengan perlahan-lahan hingga kedua matanya terbuka lebar. Ia pun masih samar-samar melihat sebuah bayangan. Bahkan ia berharap kedua matanya segera bisa menikmati warna-warni semestanya.
Dalam hati Lara mengucapkan, "Bismillahirrahmanirrahim." Ia melihat samar-samar, namun ia mulai mengerjap-kerjap kembali. Hingga sebuah raut wajah pria yang selalu ada menghangatkan bak sinar mentari pagi. "Kamu adalah bagian dari bintang hatiku. Kamu juga mentari yang menghangatkanku."
"Ra, apa kamu sudah bisa melihat?" tanya Syahid mendekat ke Lara.
Lara pun menjawab dengan senyuman. Ia melihat jelas sebuah harapan tersirat dalam wajah Syahid.