Pukul 00.00 Lara mengalami kontraksi hebat. Dia merasakan ada pendarahan yang keluar dari bagian bawah. Ia menahannya dengan terus isthigfar.
Hujan begitu deras hingga petir saling menyambar. Malam itu begitu sunyi dan sepi tiada satu pun kendaraan yang lewat.
Suara gesekan angin malam. Terasa begitu mencekam. Doa adalah sebuah harapan terbesar bagi Lara dan Syahid. Mereka berharap segera sampai ke rumah sakit.
Keringat Lara jatuh berguguran sebiji jagung. Dia pun berharap kalau bayi dalam kandungannya baik-baik saja.
*
Hati Marini merasa tidak tenang sama sekali. Ia merasakan ada sesuatu menimpa putrinya. Ia pun menatapa nanar bingkai foto Sakila.
"Ma, kamu harus sabar. Percayalah kalau putri kita pasti akan baik-baik saja. Sakila itu sangat kuat sekali," kecupan Farhan mendarat di ujung kepala istrinya. Ia merasa kalau Allah tidak pernah tidur. Ia yakin kalau Allah akan memberikan sebuah jalan menuju kebaikannya.
*