Mobil melaju kencang menyapu jalanan. Erlan nampak kebingungan melihat Mita meringis kesakitan. Dia mengalami pendarahan cukup hebat malam itu.
"Sial! Kurang ajar pria itu bikin masalah denganku!" sungut Erlan sepanjang perjalanan.
Dua puluh menit kemudian mobil Erlan sampai di rumah sakit terdekat. Wajah Mita sudah terlihat sangat pucat sekali. Dia seperti kehilangan banyak darah.
Erlan langsung mengangkat tubuh Mita untuk segera membawanya ke ruang UGD. Ia berharap kondisi Mita baik-baik saja. Ia pun menunggu di depan ruang UGD. Lalu ia pun berkata dalam hatinya, "Semoga kamu baik-baik saja, Mit. Aku nggak ingin kamu kenapa-kenapa. Karena aku mencintaimu." Tatapannya terlihat sangat nanar.
"Erlan?"
"Syahid?"
"Siapa yang sakit?"
"Mita, Hid."
"Mita?" ulang Syahid. "Kenapa dia?"
Erlan pun membisikkan ke Syahid. Ia menceritakan kronologi masalah yang ada hingga membuat Mita harus masuk ke dalam UGD. Terlihat kedua bola mata Erlan berkaca-kaca.
