Pov Lara.
Sebuah cerita dalam rasa yang terindah. Membuka kedua mata dengan menatapnya ketika aku terbangun di waktu subuh. Dia memang terlihat sangat tenang sekali.
"Apa aku bermimpi?" pikirku, namun ini benar nyata. Aku tidak menyangka kalau rencana Allah memang yang terbaik selama ini.
Dia mulai terbangun, aku melihat dia. Tatapan matanya begitu membiusku. Sungguh dia pemilik aroma surga yang ku rindukan sebagai penyempurna imanku.
Aku pun tinggal bersamanya di kompleks perumahan yang kalangan menengah. Sungguh aku bahagia mendapatkan dia yang mampu menerima segala kekuranganku.
"Kamu udah bangun?" tanya dia sambil menatapku.
Aku pun hanya melingkarkan sebuah senyuman ke dia. Mungkin ini adalah sebuah takdir dalam ikatan cinta suci. Semoga saja aku bisa melewati ujian bersamanya suatu saat nanti.
"Aku akan membantumu ke kamar mandi untuk berwudhu," ujarnya. Aku hanya menganggukkan kepala menyetujuinya. Lalu aku pun dibantu naik kursi roda menuju ke kamar mandi.