Ketika jatuh cinta maka hal yang terindah memikirkan bagaimana dia juga bisa balik jatuh cinta. Peradangan dalam sebuah rasa. Tiada hal yang mampu mengubahnya.
Tatapan mata Dimas tidak lepas dari seorang model cantik yang sedang melakukan ganti-ganti pose. "Ya ampun sungguh keajaiban Allah," pujinya dengan nada begitu lirih.
"Senja begitu indah dinikmati. Seperti kamu yang memiliki sebuah tatapan seindah sinar mentari dalam menyinari semesta. Cinta itu datang bagaikan sebuah misteri Ilahi. Mungkinkah ini yang dinamakan jatuh cinta?" gumam Dimas menatap model cantik itu.
Dimas mulai menyalakan satu putung rokok lalu menyalakan. Dimas mulai menyesap asap rokok hingga mengepulkan asap hingga mengudara. Ia pun berjalan menghampiri model cantik itu.
Kedua bola mata Dimas tidak pernah lepas darinya. Tatapan matanya begitu tajam. Ia pun berhenti di hadapan model cantik itu.