Tatapan kosong dirasakan Neta. Kehilangan adalah semua kenyataan yang menyakitkan. Ia harus gagal menjadi calon ibu bagi anaknya. Setelah keguguran ia nampak murung. Ia bahkan terlihat dalam tatapan nanar.
"Neta, ayo makan," ujar Haslan mencoba menyuapi Neta. Namun dia tetap saja diam bagaikan manusia dengan raga tanpa jiwa. Ia masih terpukul dengan apa yang terjadi pada dirinya. "Net, kamu harus makan sayang. Calon anak kita pasti udah tenang di sana."
Neta tetap saja tidak mengubris, ia hanya diam saja. Namun Haslan tidak menyerah dalam membujuk Neta. Ia berusaha agar Neta mau makan dan mengikhlaskan calon anaknya.
Sebuah perasaan yang tidak akan mungkin bisa seorang wanita hindari. Kehilangan seorang anak adalah hal yang paling mengoreskan luka. Ia bahkan merasa hidup enggan mati pun enggan. Ia seperti manusia tanpa jiwa.