Di taman kota Lara dengan Syahid menikmati suasana sore. Ia melihat silir berganti orang di hadapannya. Ia menatap sekuntum mawar merah merekah. Ia beharap bisa menjadi mawar itu. Menjadi hiasan yang tidak sembarang orang petik.
Seorang trolly bayi pun berjalan sendirian. Kedua mata terbelalak lalu ia pun dengan spontan beranjak hingga berlari sekuat tenaga.
Syahid pun shock. Ia pun menatap Lara bisa berdiri. "Subhanaallah, akhirnya doaku terjawabkan."
Lara pun berhasil menghentikan trolly bayi itu. Ia pun langsung mengangkat bayi itu dalam dekapannya yang menangis begitu kencang sekali. Hingga ia berusaha menenangkan bayi mungil berjenis kelamin perempuan.
"Anakku?" seorang ibu muda. Lara pun memberikan bayi mungil itu yang mulai merasa nyaman dengannya. Tangisnya pun reda.
"Bu, lain kali. Kalau jaga putri ibu harus hati-hati. Bagaimana kalau kenapa-kenapa?" ujar Lara menasehati wanita muda itu.