Di Klinik Fisioterapi Lara berusaha keras untuk bisa sembuh. Ia berharap Allah memberikan dia keajaiban agar bisa kembali berjalan.
Di sana sepasang mata mengawasinya. Ia melihat kegigihan Lara untuk berjuang sembuh. Bahkan udah beberapa kali dia harus terjatuh ketika latihan berjalan. Ia tetap bangkit untuk bisa sembuh.
Ehem. Suara dehemen membuat Lara menoleh. Ia melihat Syahid berdiri di belakangnya. Ia merasa sangat gugup sekali ketika Syahid ada di dekatnya. "Astaga, aku ini kenapa? Apa aku mulai jatuh cinta kepadanya?" pikirnya. Ia merasakan pipinya sangat panas. Hingga timbul blushing. "Ra, kenapa kamu jadi nervous begini sih. Padahal biasanya kamu dekat dengan dia nggak segugup ini," gumamnya dalam hati.
Syahid pun memberikan senyuman hingga membuat dia makin terpesona. "Aku harus bagaimana? Apa mungkin aku mulai ada perasaan untuknya?" pikirnya sambil menatap sudut kosong.
"Ra?"