Anne memang masih saja merindukan Barra, padahal masim dalam satu musim belum juga berganti. Hujan yang begitu masih datang dalam membasahi bumi ini. Dia mulai merindukannya. Dia mulai mendadak galau. Lalu dia mulai menuliskan sebuah isi hatinya di twitter.
Dalam rangkaian kataku
Ku sisipkan setiap kata untukmu
Meski kau tak di sini
Aku tetap disini menunggumu
Aku tuliskan dalam kumpulan puisi untukmu
Kau belum kembali juga
Kau dimana. . .
- Anne-
Malam ini terasa begitu panjang
Seperti kerinduan yang aku rasakan
Telah lama rasa rinduku
Aku letih menunggumu bicara
Hanya diam dan menjerit lewat batin
Aku hanya diam dan membeku
Setiap aku berhadapan denganmu
Kini kau tak kunjung datang
Malamku terasa sepi dan pilu
Aku merindukanmu. . .
Cepatlah kembali. . .
-Anne-
Ketika kau pergi, mengapa hati ini terasa sepi dan pilu? Bahkan sedetik ku tak melihatmu seperti tanpa setetes darah yang mengalir dalam tubuhku. Cepat pulang aku sungguh merindukanmu.
-Anne-