LEO
Bibirku ini bergetar ketika mendengar namamu. Rasanya begitu teduh saat bersamamu. Semua benar-benar tenang bersamamu. Cerita antara kamu denganku tenggelam bersama rindu-rindu tak bertuan sama sekali. Menyusuri hati tenggelam dalam sebuah kenangan. Terseret hingga tergulung di dalam ombak kenangan.
Cerita udah usai. Menata hati yang remuk. Sesak hingga terasa. Terhimpit dalam sebuah ruang dan waktu nostalgia. Tidak akan pernah ada sebuah kisah tanpa adanya ingatan.
"Leo!"
Suara yang mulai mengusikku. Namun ku merindukannya. Bagaimana bisa aku baik-baik saja tanpa dia, sementara kehilangan dia membuat aku mati dalam sebuah perasaan.
"Leo, maafkan aku."
"Va, kenapa kamu ninggalin aku?"
"Leo, kamu harus tetap menjalani hidupmu. Aku sudah bahagia, Le," Ava menatap Leo dia tersenyum begitu tipis. "Apapun yang terjadi, kamu harus tetap jalani hidupmu, Le. Jangan pernah kamu menyesal kembali. Aku akan ada untukmu, namun kita sudah berbeda dunia," katanya.