Pukul 22.00 Aksara memasuki ruang operasi dengan bantuan brankar yang di dorong oleh empat perawat. Perasaan Radit benar-benar memicu sebuah irama detak jantung tak beraturan. Lampu di depan ruang tunggu operasi masih menyala.
"Dit, duduklah!" Barra berusaha meminta agar Radit tidak panik ataupun cemas. "Udahlah, istri kamu bakalan baik - baik saja kok. Kamu harus yakin pada hatimu, Dit."
Di ruang operasi. Dokter mulai membaca beberapa hasil tes dari Aksara yang sudah dilakukan kurang lebih satu jam. Pemeriksaan darah dan Amniosentesis.
Aksara sedang ditangani oleh dokter Gea. Persiapan awal yang akan dilakukan dokter Gea pada Aksara di ruang bedah adalah memberikan anastesi dan mengosongkan kandung kemih. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara pemasangan kateter.