Pov Yasmin.
Semua berjalan tampak sangat natural. Dia tidak pernah bisa terlepas dari sorot kedua mataku. Rasanya dia membunuhku dengan sejuta pesona yang dia miliki selama ini. Matanya memancarkan sebuah pesona yang kian membuat jantungku bergetar seketika. "Oh, inikah yang dinamakan cinta?" Pikiranku seraya menatap rembulan malam yang menyinari dalam kesunyian malamku. Rasanya aku tidak bisa sama sekali merasakan apa yang dinamakan cinta. Begitu juga dengan rasa yang begitu sangat natural sekali.
Bara. Dia benar-benar mampu membuatku terbang melayang hingga menuju ke Angkasa luar. Sungguh hatiku mulai bergejolak semenjak bertemu dengan dia. Debaran asmara itu semakin memuncak. Rasanya aku seperti halnya terbang menggunakan sebuah sayap-sayap cintaku. Sungguh harapanku hanyalah dia pemilik hatiku.
*
Pov Ave.